Berbagi informasi, review, foto, video maupun tutorial yang lagi ngetren di Indonesia.

Seru!Dua Anggota DPR Ini Saling Adu Bogem di Gedung DPR RI

Minggu, 12 April 2015

Seru!Dua Anggota DPR Ini Saling Adu Bogem di Gedung DPR RI

Masih ingat dengan duel dua pengguna twitter di Istora Senayan beberapa waktu yang lalu?Duel ini diawali oleh perdebatan yang saling menyerang personal sehingga berujung adu jotos. Nah, kemarin sore hal ini terjadi lagi, dan masih berlokasi di Senayan. Tak tanggung-tanggung, pelakunya adalah dua anggota DPR RI. Bagaimana awal kisah duel ini bisa terjadi?

mustofa dan mulyadi

Mustofa dan Mulyadi

Awal kisah dimulai dari sidang Komisi VII yang menghadirkan Menteri ESDM Sudirman Said. Agenda sidang saat itu adalah terkait kenaikan BBM serta rencana kenaikan tarif dasar listrik. Perkelahian dimulai ketika Pimpinan sidang, Muljadi, Wakil Ketua Komisi VII dari fraksi Demokrat menegur Mustafa Assegaf yang merupakan anggota fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurut salah seorang anggota Komisi VII DPR yang minta dirahasiakan namanya, pada awalnya rapat berlangsung aman dan terkendali. Situasi mulai memanas ketika Mustofa Assegaf (PPP) menyampaikan pertanyaan kepada Menteri ESDM Sudirman Said.”Ingat jangan lebih dari 10 menit,” ujar politisi Demokrat ini sembari mengingatkan Mustofa tak bertele-tele dalam melontarkan pertanyannya.
Mustofa pun melanjutkan kembali pertanyaannya. Mulyadi pun terus-terusan meminta Mustofa untuk mempersingkat pertanyaannya. Karena mulai merasa tidak nyaman,  Mustofa lalu mendekati meja Mulyadi. DI meja Mulyadi keduanya terlibat dalam aksi tarik menarik dan adu jotos.

Akibat aksi perkelahian ini, Mulyadi mengalami luka di pelipisnya, plus kaca matanya pun pecah. Mustofa Assegaf sendiri nampak baik-baik saja dan tak terlihat mengalami luka yang cukup serius.

Fraksi Demokrat di mana tempat Muljadi saat ini bernaung merasa insiden ini keterlaluan. Didik Mukriyanto akan melakukan tindakan hukum terkait kejadian ini karena masuk pada area pidana.“Saya sudah minta konfirmasi ke Pak Mul tekait pemukulan terhadap beliau oleh PPP,” ujarnya kepada Kompas.

Aksi baku hantam di gedung DPR RI ini tentu menjadi sebuah tontonan sekaligus ironi bagi negeri ini. Indonesia dikenal sebagai negara demokrasi yang ramah sekaligus moderat. Kebebasan berpendapat dan berserikat dinaungi oleh undang-undang. Selain itu, hampir semua wakil rakyat yang duduk di kursi dewan memperoleh mandat dari rakyat.

Tindakan dua anggota dewan yang melakukan adu otot di ruang dewan ini patut disesalkan. Dewan Kehormatan berencana akan melakukan pemanggilan terhadap keduanya. Berdasarkan tata tertib, tindakan anarkisme dan perkelahian di ruang sidang memang tidak diatur secara resmi. Namun, jika melihat efek yang ditimbulkan, bukan tak mungkin masing-masing fraksi akan memaksa kadernya ini untuk mendapatkan sanksi.

Sebagai masyarakat, tindakan ini tentu bukan hal patut dicontoh. Bentuk ketidakadilan maupun kesewenang-wenangan yang kita terima tidak perlu dibalas dengan perilaku anarkis. Kesantunan dalam berbicara dan berpendapat merupakan hal yang utama dalam menjalankan demokrasi di negeri ini.